IG'Plasm

Thursday, April 28, 2011

Propagation and Cultivation of Fruit Trees


Propagation and Cultivation of Fruit Trees.
This handbook aims to provide information about vegetative propagation and cultivation of fruit trees. This handbook is useful to farmers or staff of NGOs working with farmers. The book is divided into 2 parts ( You can download this book in Indonesian version) . . . . .
Intended for readers from Indonesia, please.........
Buku pedoman ini bertujuan untuk menyajikan informasi tentang perbanyakan vegetatif dan budidaya tanaman buah-buahan dalam satu buku. Buku pedoman ini berguna untuk petani atau staff LSM yang bekerja bersama petani. Buku ini dibadi dalam 2 bagian. Bagian pertama mengandung informasi tentang perbanyakan tanaman dengan penekanan pada beberapa cara perbanyakan vegetatif. Selain itu juga disajikan perbanyakan tanaman dengan biji. Bagian dua mengandung informasi tentang teknik budidaya 5 jenis tanaman buah-buahan yang memiliki prospek penting untuk peningkatan pendapatan petani. Selain itu pada lampiran juga disajikan beberapa informasi penting tentang perbanyakan vegetatif dan jarak tanam pada berbagai jenis tanaman buah-buah lain dan rekomendasi pemupukan untuk buah-buahan yang diberikan oleh Balai Benih Induk Hortikultura Dataran Rendah, Pekalongan, Lampung Timur

Baca lebih lanjut (download pdf)


Thursday, April 21, 2011

Cultivation of Alfalfa (Medicago Sativa)


By Ahmad Suhendra
Cultivation of Alfalfa (Medicago Sativa)
Alfalfa is a legume crop that is widely cultivated throughout the world. With the content of minerals, vitamins and high protein.

Early cut alfalfa (late bud, early bloom stage) may vary from 16 to 20% crude protein.
Even 
late cut alfalfa will contain 12 % to 15% crude protein. Fiber content of alfalfa hays range from 20 % to 28%. In contrast, the average grass hay averages 8.4% crude protein and 31.4% fiber.

The quality of alfalfa protein is excellent  
with more than 70% of it's total protein being digestible.

Intended for readers from Indonesia, please.........
Salah satu langkah awal sebelum menerapkan teknologi budidaya alfalfa adalah mengetahui karakteristik lahan/tanah yang dipilih, apakah telah sesuai atau penyesuainnya dengan persyaratan tumbuh yang baik masih dapat menguntungkan , hal ini penting karena dapat menentukan berhasil atau tidaknya penerapan teknologi tersebut.
Tanaman alfalfa adalah tanaman legum semusim yang banyak ditanam secara luas di seluruh dunia. Dengan kandungan mineral, vitamin dan protein yang tinggi, alfalfa merupakan salah satu hijauan pakan ternak yang paling lengkap kandungan nutrisinya. 
Kandungan protein kasar (crude protein) saat akhir  kuncup atau tahap awal bunga mekar dapat bervariasi dari 16 % sampai 20%, bahkan pada  akhir pembungaan ( awal terbentuk polong) masih berisi protein kasar antara 12 % sampai 15% dan kandungan Serat  dari jerami ( hays) alfalfa antara 20-28 %. Sementara rumput umumnya hanya mengandung sekitar  8,4 % protein kasar dan serat 31,4 %. 
Selain sebagai pakan ternak, alfalfa banyak digunakan sebagai bahan suplemen makanan/sumber nutrisi, produksi madu, industri farmasi dan obat, dan dalam bentuk tertentu untuk dikonsumsi manusia. Tanaman alfalfa juga berfungsi sebagai tanaman konservasi yaitu untuk penghijauan, pengontrol erosi dan untuk rotasi tanaman.
Baca lebih lanjut